Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

24 November 2012

, , ,

Interview With The Dive Junkie Producer

Share


Nama filmnya "Langit ke 7" tapi rupanya ada adegan laut. Absurd? Hmm ngga juga sih, buat divers macam saya itu justru yang menarik langkah kaki ini ke bioskop, meskipun saya bukan pecinta film.

Ah, saya memang penikmat diving, lihat video bawah laut dimanapun pasti langsung geregetan ingin pakai BCD, regulator, pasang tabung dan cus nyebur ke laut :)

Begitu pula dengan scene diving di Langit Ke 7, meski saya sudah pernah beberapa kali diving di Tulamben, melihat video alam bawah laut yang begitu ciamik rasanya ingin buru buru beli tiket lagi dan melipir kesana. Ah, dasar divers!

Diving ini memang kegiatan yang baru mulai populer setahun dua tahun belakangan, cukup dikenal dan diminati, meski kalangannya masih terbatas karena berbagai kesulitan untuk diving, satu: budget, dua: budget, tiga: budget dan waktu. Yap, diving kegiatan yang cukup menguras uang dan perlu waktu khusus untuk trip karena tidak bisa sekilas sebentar saja seperti kegiatan lain.


Nah, saat tahu di Langit Ke 7 ada scene diving, saya langsung berpikir ini pasti kerjaannya Kemal Arsjad, producer dan managing director Lynxfilms ini memang penggila diving. Ia bulak balik Jakarta - Bali dengan excitement seperti mau ketemu pacar sampe saya sebut dia kuncennya Tulamben sangking seringnya orang satu ini diving di Tulamben.

Ada kuncen Tulamben di tengah!

Membayangkan shooting film underwater saja sudah cukup ribet, apalagi untuk film dengan talent yang sebelumnya tidak bisa diving. Ternyata semua pemain khusus di latih selam hingga punya Open Water license. "Para pemain ini mengambil course ini pada saat Bulan Puasa, saya undang Instructor dari BIDP, Mas Avandy, Mas Menyun dan Bli Kade datang ke Jakarta utk memberikan sesi Kelas dan Kolam kepada para pemain beserta beberapa Crew, Production Design, Asisten Director dan yang pasti sutradaranya Rudi Soedjarwo.. hahahahaha," Kemal menjelaskan.

Rupanya juga Rudi Soedjarwo cukup anti air alias water resistant saat diajak diving, Kemal ngajak Rudi sudah dari tahun lalu tapi belum pernah berhasil hingga mau tidak mau karena ada scene diving di proyek bersama ini jadi akhirnya belajar diving dan nyebur ke laut juga, yes!

Penasaran saya ngga cukup sampai disitu, kenapa bikin scene diving, apa tujuannya, segimana ribetnya, pokoknya kalo soal diving saya mau tau. So, setelah memaksa Kemal buat jawab pertanyaan saya, ini dia chit chat kita:

Gimana bisa kepikiran buat ada scene diving di film Langit Ke 7?

Ini berawal dari kecintaan gw terhadap dunia bawah Laut Indonesia, meskipun gw tergolong telat utk belajar diving.. gw baru mulai diving itu Juni 2011. setelah bisa diving gw hampir tiap bulan ke Bali utk diving, kenapa Bali? dengan rutinitas gw yg ga bisa "libur" lama, for me, Bali is a perfect place for "quicky" dive trip hahahahahahaah... bisa berangkat jumat malem, sabtu diving seharian, minggu pulang... :p. pernah ada satu moment, pas gw lagi duduk di pantai malem2 sambil denger suara pecahan ombak dan batu2 kerikil di tulamben... gw sempet ngayal, asik juga nih kalo disini dibikin "Love Scenes" :))))... selain itu juga, semenjak gw diving gw baru sadar, ternyata banyak banget orang Indonesia yg ga "ngeh" dengan kekayaan alam bawah Laut Indonesia, makanya gw sempet mikir, gimana supaya orang tau dan ngeh dengan kekayaan alam bawah laut Indonesia, sehingga mau utk ikut menjaga Laut Indonesia bukan malah buang sampah ke Laut... 

Tujuannya? Biar gambarnya keren? biar sekalian bisa diving pas shootingkah? (ha!)

hahahahahahaha gw yakin, pasti akan bisa dapet gambar bagus didalam Laut... kalo itu cuma "bonus" aja Prue... Tujuan gw adalah, supaya semakin banyak orang yg pengen nyoba untuk diving dan MENJAGA serta MENCINTAI Alam bawah laut Indonesia, karena kita ngga bisa mengandalkan pemerintah kita yg sudah tidak peduli, jadi kita sebagai warga Negara, wajib untuk ikut menjaga sesuai dengan batas kemampuan yang kita punya...

Seribet apakah shooting di dalem laut? Di darat kan sutradara dan produser bisa teriak teriak marah klo koordinasi kacau, kalo di laut?

Yang pasti ribet banget, karena kita semua belum pernah shooting scene diving, shoot di dive 1 lumayan "chaos" didalam, untungnya mas Avand, sang kameraman aktif untuk bergerak dan mengambil shoot2 yg memang kita butuhkan. sebelum shoot di dive kedua, akhirnya kami memutuskan utk melakukan "blocking" pemain didarat dan kita latihan dulu didarat termasuk camera movement. posisi para pemain di bantu oleh para Safety Diver dari BIDP Balidiving supaya udara para pemain bisa lebih irit. heheheheheheheheh.

Mimpi besar seorang Kemal tentang dunia diving di Indonesia?  

Diving di Indonesia bisa menjadi sebuah Industri Pariwisata yg solid, makin banyak orang yg mau diving dan bisa membuat orang Indonesia menjaga kekayaan Laut Indonesia, sehingga joke "buang ajee ke Laut" itu ngga ada lagi... :)))))

Next project? ada rencana bikin Laut Ke 7? (biar isinya diving terus hahay)

PENGEN BANGET....!!!!! gw pengen banget bisa bikin film kaya SANCTUM.... :)))) *ngayal bole yyee

Iyaa, boleh ngayal kok, next project mudah mudahan bisa selip selip atau bahkan makin banyak angkat dunia diving di Indonesia biar makin banyak yang tertarik nikmatin alam bawah laut kita yang ciamik banget :)

@marischkaprue - just start filming underwater world and excited to share the not-so-pro videos

RELATED STORIES:

0 comments: